Arturo Vidal Berikan Kritikan Pedas kepada Barcelona
2 min readArturo Vidal Berikan Kritikan Pedas kepada Barcelona
KembarQQ , Jakarta – Arturo Vidal Berikan Kritikan Pedas kepada Barcelona Gelandang Barcelona, Arturo Vidal, mengatakan bahwa timnya saat ini bertingkah tidak seperti tim papan atas yang punya mentalitas juara.
Arturo Vidal merupakan salah satu saksi atas kekalahan memalukan Barcelona di babak perempat final Liga Champions beberapa pekan yang lalu. Seperti yang diketahui, Lionel Messi dkk. tumbang dengan skor telak 2-8.
BACA JUGA : 5 Pelajaran dari Kesuksesan Arsenal Menaklukkan Liverpool di Community Shield
Gelandang asal Chile tersebut tak berdaya melihat timnya dibantai sedemikian rupa. Sama halnya waktu Barcelona harus merelakan trofi La Liga lepas dari genggamannya hingga jatuh ke tangan Real Madrid.
Ya, sebelum pandemi Covid-19 membuat kompetisi berhenti, Barcelona sempat bertengger di puncak klasemen. Sayangnya beberapa hasil buruk di era comeback membuat klub berjuluk Blaugrana tersebut turun ke peringkat kedua.
Banyak yang menduga kalau penyebab serangkaian kegagalan ini disebabkan oleh Quique Setien. Mantan pelatih Real Betis itu sendiri telah dipecat oleh Barcelona beberapa hari setelah kekalahan atas Bayern Munchen.
Namun Vidal tidak merasa demikian. Menurutnya, apa yang dilakukan Barcelona saat ini tidak mencerminkan bagaimana sebuah tim besar seharusnya bertindak.
“Barcelona telah melakukan hal yang tidak cocok dengan tim level papan atas. Pada akhirnya, anda menyadari ini saat anda berhadapan dengan tim yang terorganisir,” ujarnya kepada La Tercera.
“Saat menghadapi tim yang memiliki mentalitas pemenang, dengan pemain yang secara fisik sudah siap dan punya rencana permainan yang kuat. Sangat berat saat anda lemah di dalam kepala dan energi – itu terjadi pada Barcelona,” lanjutnya.2 dari 3 halaman
Mengubah Cara Berpikir
Ia merasa kalau Barcelona memiliki banyak PR yang harus dituntaskan segera. Salah satunya adalah dengan mengubah pola pikir yang sudah usang.
“Pertama-tama Barcelona harus mengubah cara berpikirnya karena sepakbola telah berevolusi. DNA ditinggalkan dan tim lain berimprovisasi pada aspek lain,” tambahnya.
“Di zaman sekarang, sepak bola lebih mengandalkan fisik, lebih kepada kekuatan dan kecepatan, kemampuan teknis terkadang menjadi nomor dua. Barcelona punya banyak hal yang harus diubah.”
“Sebuah klub, yang saya pikir terbaik di dunia, tak boleh punya 13 pemain profesional dan sisanya anak muda. Bukan karena mereka tidak pantas berada di sini, namun mereka diharuskan bersaing dengan yang terbaik serta yang harus bermain,” pungkasnya.