Diantara Dua Lukisan Sang Alam Yang indah
2 min readKembarQQ – Diantara Dua Lukisan Sang Alam
Sesungguhnya alam adalah sahabat. Kita sama-sama adalah lukisan Sang Khalik.
Mentari megah bersinar, rembulan yang tersenyum teduh tenang, bintang yang genit berkedip. Rintik-rintik air dari langit, angin sepoi-sepoi, hutan hijau, padi yang menguning, hingga telaga warna. Semuanya adalah lukisan anugerah.
Tetapi, di ruang dan waktu tertentu, sang alam berubah menjadi musuh.
DI BACA JUGA :Destinasi Wisata Lokal untuk Liburan di 2021
Angin mengamuk, laut bergelora, butiran tanah dan bebatuan saling berpelukan bergelinding menerpa gubuk, hujan berkah yang menjadi banjir, hingga gunung yang muntahkan api dan batu. Pertanda alam sedang melukis bencana.
Kita berada di antara dua lukisan sang alam. Anugerah dan bencana. Sahabat dan musuh.
Tak ada pilihan lain, selain menjadi sahabat sang alam dan Sang Penguasa Jagad Raya. Lalu, kita melukis indahnya anugerah dalam harmoni.
Bagian dalam museum mulai terkuak. Bentuk museum layaknya rumah tinggal yang biasa dihuni. Bangunan seluas 600 meter persegi ini dibagi menjadi tiga ruang pameran. Dua bagian ada di lantai satu dan satu bagian di lantai dua. Bagian pertama adalah ruangan pengenalan/ruang tamu pelukis Basoeki Abdullah. Kemudian bagian kedua adalah ruang memorial Basoeki Abdullah dan ruang pameran lukisan di lantai dua.
Menoleh ke kanan dari pintu museum, di ruang tamu terletak empat bangku, empat lukisan, dan dua buah meja dari kayu jati. Dua buah lukisan diantaranya adalah Nataya Nareerat, sang istri keempat dan anak-anak Basoeki Abdullah. Di depannya,
terpisah oleh sebuah tembok, koleksi alat-alat lukis, dan beberapa karya seperti lukisan tokoh Mahatma Gandhi yang dibuat dengan pensil di atas kertas tersimpan di dalam lemari kaca. Ada pun koleksi busana dan topi baret yang identik dengan pelukis.