Ilmuwan Teliti Misteri Yeti Lewat DNA, Hasilnya?
2 min readIlmuwan Teliti Misteri Yeti Lewat DNA, Hasilnya?
KembarQQ.net – Misteri binatang misterius dari pegunungan Himalaya, Yeti. Diungkap para ilmuwan lewat pemeriksaan DNA. Mereka memeriksa sembilan spesimen yang selama ini diklaim menjadi bukti keberadaan makhluk salju yang merupai gorila itu.
Dirangkum Kembarkiukiu.com dari sumber terpercaya. Dr Charlotte Lindqvis, Pakar genom beruang dari University of Buffalo, New York. Mengklaim bahwa sains modern telah berhasil memecahkan misteri Yeti.
“Saya seorang ahli biologi dan ahli genetika dan pasti Yeti hanyalah mistor. Yang sama sekali tidak pernah menggunakan sudut pandang ilmiah”. Kata Lindqvst, Seperti yang dilansir oleh Kembarkiukiu.net.
Legenda Yeti.
Legenda Yeti mulai muncul setelah sebuah jurnal tahun 1832, Menerbitkan laporan seorang penjelajah Inggris. Tentang seekor makhluk yang penuh bulu panjang dan gelap yang dilihatnya di pegunungan Himalaya, Nepal / Tibet.
Lindqvis dan timnya telah menganalisis DNA dari sembilan spesimen purba yang diklaim merupakan bukti adanya Yeti. Termasuk tulang, gigi, kulit, rambut, dan sample tinja. Hasilnya 1 DNA berasal dari keluarga anjing. 8 lainnya berasal dari beruang asia, 1 dari beruang hitam asia. Dan 1 dari beruang coklat himalaya dan 6 lainnya dari beruang cokelat tibet.
“Temuan kami sangat mengesankan bahwa dasar-dasar biologis legenda Yeti dapat ditemukan di beruang lokal. Dan penelitian kami menunjukkan bahwa genetika harus dapat mengungkap misteri serupa lainnya”. Ungkapnya.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil studi Bryan Sykes. Seorang ahli genetika manusia di Oxford. Ia mengklaim menemukan kecocokan genetik antara 2 sampel yang diduga Yeti.
“Jika didasarkan dengan bukti genom mitokondria, Mungkin terlalu pendek. Namun, Berdasarkan bukti spesimen yang ia miliki ada kaitannya dengan beruang” Kata Lindqvst.
Untuk memecahkan misteri ini, Sykes dan Lindqvst diminta oleh perusahaan produksi televisi Inggris. Icone Films untuk meneliti ilmu pengetahuan dibalik misteri tersebut.
Dan dalam proyek tersebut Lindqvst menganalisis urutan genetik dari 24 spesimen. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa beruang cokelat himalaya memiliki komposisi genetik yang menyimpang dari beruang purba.
Dan beruang tibet merupakan cabang dari beruang amerika utara dan Eurasia pada 342.000 tahun yang lalu.
Lindaqvst menyimpulkan, Meski beruang cokelat tibet dan himalaya hidup berdekatan. Tampaknya hanya sedikit pembaharuan dari 2 subspesies tersebut.
“Tapi saya juga berharap bisa memberi perhatian pada kelompok beruang yang telah berevolusi secara independen selama ratusan ribu tahun ini” Tambahnya.